Page ( 1 2 3 4 5 6 7 8 ) Lowongan Kerja Migas Tahun Ini, SKK Migas Tambah Produksi Minyak 121.691 Barel per HariSelasa, 12 Februari 2013 08:47 WIB
Ainur Rahman
![]() Foto: Antaranews
Akan memberikan kontribusi sebesar 14 persen dari rencana produksi minyak nasional 2013.
JAKARTA, Jaringnews.com - Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan
tambahan produksi minyak sebesar 121.691 barel minyak per hari dan gas
sebesar 938 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari hasi kegiatan
pengeboran sumur pengembangan, work over, well service pada tahun 2013. SKK Migas Targetkan Produksi Minyak 121 Ribu BarelTribunnews.com - Senin, 11 Februari 2013 13:32 WIB ![]() Alat meter gas bumi untuk rumah tangga yang terpasang di salah satu rumah di Kelurahan Gunung Elai, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (30/1/2013). Di seluruh Kota Bontang ada 3.960 rumah yang menikmati aliran gas bumi tersebut. Sampai saat ini ada 57.000 rumah tangga di 13 kota di Indonesia yang menikmati aliran gas bumi. KOMPAS/HERU SRI KUMORO TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan tambahan produksi minyak sebesar 121.691 barel minyak per hari dan gas sebesar 938 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Hal itu diperoleh hasi kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over, well service sepanjang 2013. Rencananya tahun ini akan dilakukan pengeboran dan eksplorasi sebanyak 258 sumur. Pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur, work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur. Selain itu juga akan dilakukan survei seismik 2D dengan panjang seluruhnya mencapai 18.752 km, survei seismik 3D seluas 22.298 km2 dan kegiatan non seismik sebanyak 7 kegiatan. Dari hasil kegiatan pengeboran sumur pengembangan ditargetkan akan ada tambahan produksi sebesar 75.044 barel minyak per hari dan produksi gas sebesar 587 juta kaki kubik per hari. Kegiatan work over diharapkan menghasilkan produksi minyak sebesar 33.595 barel per hari dan gas sebesar 333 juta kaki kubik per hari, well service diharapkan mampu menghasilkan produksi minyak sebesar 13.052 barel per hari dan produksi gas sebesar 18 juta kaki kubik per hari. “Dengan demikian, rencana kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service pada tahun ini akan memberikan kontribusi sebesar 14 persen dari rencana produksi minyak nasional tahun 2013 dan memberikan kontribusi terhadap 11 persen dari rencana produksi gas nasional,” ujar Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan saat acara Rapat Koordinasi Operasi Survei, Pengeboran dan Work over 2013, Senin (11/2/2013). Pada 2012, realisasi pengeboran sumur pengembangan mencapai 840 sumur yang menghasilkan produksi minyak sebesar 46.250 barel per hari dan gas sebesar 385 juta kaki kubik per hari, pekerjaan work over sebanyak 740 sumur dan pekerjaan well service sebanyak 11.323 kegiatan. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan produktivitas sumur dapat dihasilkan produksi minyak sebesar 43.250 barel per hari dan gas 435 juta kaki kubik per hari. Sehingga total kontribusi kegiatan pengeboran pengembangan, kegiatan work over dan well service sebesar 90.087 barel minyak per hari dan gas sebesar 820 juta kaki kubik per hari. “Kontribusi produksi minyak dan gas dari kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service pada tahun lalu mencapai 10 persen dari produksi minyak dan gas nasional 2012,” jelasnya. Rudi Lantik 8 Pejabat SKK Migas Baru
Albi Wahyudi
![]() Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini, Jakarta, (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Diharapkan kinerja SKK Migas semakin baik.
JAKARTA, Jaringnews.com - Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melantik delapan
pejabat SKK Migas baru. Itu dilakukan agar kinerja SKK Migas semakin
baik dalam pencapaian produksi Minyak dan Gas Bumi (Migas). Masalah Subsidi BBM Seperti Bom Waktu bagi EkonomiSabtu, 9 Februari 2013 15:29 WIB
Eben Ezer Siadari
![]() Hal ini ditegaskan ekonom Lembaga Penjamin Simpanan, Doddy Ariefianto.
JAKARTA, Jaringnews.com - Untuk pertama kalinya sejak
tahun 1990, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat
defisit primer. Defisit itu mencapai Rp72,3 triliun, lonjakan yang besar
apabila dibandingkan tahun sebelumnya yang masih mencatat surplus
sebesar Rp8,9 triliun. Gubernur BI Kembali Ingatkan Bahaya Dibalik Membengkaknya Impor BBMJumat, 8 Februari 2013 15:48 WIB
Eben Ezer Siadari
![]() Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Yang mengundang persepsi negatif dari pasar bukan besaran defisit transaksi berjalan tersebut melainkan kualitasnya.
JAKARTA, Jaringnews.com - Gubernur Bank Indonesia,
Darmin Nasution kembali mengingatkan, membengkaknya impor Bahan Bakar
Minyak yang menjadi faktor dominan penyebab besarnya defisit pada
transaksi berjalan, mendapat penilaian negatif dari pasar.
Sebetulnya, kata Darmin, defisit transaksi berjalan bukan hal luar
biasa bagi sebuah negara yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi
seperti Indonesia. Bila dibandingkan dengan negara emerging market
lainnya, seperti India, Brazil, Turki, Rusia, tambah dia, besaran
defisit transaksi berjalan itu hampir sama. 9 Perusahaan migas belum sediakan dana Rp 16,6 T untuk relokasiReporter : Saugy Riyandi
Senin, 11 Februari 2013 12:07:34 ![]() Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) mengakui masih ada sembilan kontraktor kontrak
kerjasama (KKKS) yang belum bersedia menyediakan dana Abandonment dan
Site Restoration (ASR). Padahal pemerintah telah menyediakan tiga bank
BUMN untuk pembayaran ASR tersebut yaitu BNI, Bank Mandiri dan BRI. Wamendag: RI Perlu Kebijakan Migas yang Lebih TepatPosted: 07/02/2013 14:07
![]() (Antara/Yudhi Mahatma)
Hal tersebut terkait dengan sektor minyak dan gas (migas) yang mengalami defisit cukup signifikan sehingga mengganggu neraca perdagangan Tanah Air di 2012. "Neraca migas yang mengalami kondisi kritis dengan defisit impor migas Rp 50 triliun harus disikapi dengan pengambilan kebijakan tepat agar defisit tidak kembali terulang tahun ini," kata dia, Kamis (7/2/2013). Dia menerangkan, kebijakan tersebut juga harus bisa berkontribusi terhadap penerimaan negara yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Dalam hal ini, pihaknya menyerahkan keputusan itu kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM). "Soal kebijakannya seperti apa, biar Kementerian ESDM yang menanganinya, karena mereka yang lebih tahu. Tapi saya tidak mau berkomentar terkait defisit perdagangan di kuartal I 2013," tegas Bayu. Terpenting, lanjutnya, kebijakan itu wajib mempertimbangkan harga jual rata-rata minyak mentah di dunia, apabila terjadi kenaikan di atas US$ 110 per barel. Walaupun begitu, Bayu mengaku bersyukur dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 6,23%, meski masih di bawah estimasi sebesar 6,3%. Tidak tercapainya target, lantaran penjualan ekspor dalam negeri mengalami pelemahan. Namun hal itu belum mampu diganti surplus ekspor non migas yang mencapai Rp 40 triliun. "Itu masih bagus kok, asalkan kita punya komitmen untuk meningkatkan kinerja perdagangan di 2013," tuturnya. (Fik/Nur) (wdi) Pengamat: Pemerintah Perlu Cermati Kontrak Migas
Albi Wahyudi, Faisal Basri Tidak perlu repot-repot ada divestasi, renegosiasi atau segala macam.
JAKARTA, Jaringnews.com - Prospek industri hulu minyak
dan gas bumi (Migas) sangat strategis bagi sektor energi nasional. Oleh
karena itu struktur tata kelola industri hulu migas perlu diperbaiki. Gas Melimpah Tapi 80% Pembangkit Listrik di Kaltim Malah Pakai BBM
Rista Rama Dhany - detikfinance
Rabu, 06/02/2013 15:41 WIB
![]() "Memang benar 70%-80% pembangkit listrik di Kalimantan Timur menggunakan BBM," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR yang dilakukan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2013). Susilo mengakui Kalimantan Timur sangat kaya akan gas bumi. Bahkan di Bontang ada pabrik gas alam cair (LNG). "Tapi walaupun ada pabrik LNG di Bontang, namun masalahnya jarak antara Balikpapan ke Samarinda misalnya mencapai 200 km, sangat jauh," kata Susilo. Kendala jarak yang cukup jauh ini yang membuat pembangunan pipa gas tidak ekonomis. "Ini karena masalah infrastruktur yang belum ada baik dari Bontang ke Samarinda sampai ke Balikpapan, kalau mau bangun pipa hitungannya tidak ekonomis," ucap Susilo. Bahkan seperti di Bontang kaya gas ternyata baru saja bisa dibangun pipa gas. "Di Bontang saja baru saja dilakukan pembangunan pipa gas yang bisa dinikmati masyarakat," ucapnya. (rrd/dnl) Dana Rp 28 Triliun Disiapkan untuk Cari Cadangan Migasoleh Pebrianto Eko WicaksonoPosted: 05/02/2013 13:50
![]() (Antara/Yudhi Mahatma)
"Kami harapkan alokasi itu bisa terserap secara optimal. Karena pada tahun lalu dari alokasi US$ 2 miliar, hanya terserap US$ 150 juta," ungkap Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo, Selasa (5/2/2013). Menurut Susilo, Kementerian ESDM telah mendukung tim yang bertugas untuk mempercepat kegiatan eksplorasi. "Kita akan siapkan tim help desk bersama staf menteri, itu akan membantu pak Dirjen menyelesaikan masalah teknis maupun non teknis, seperti pembebasan lahan," katanya. Kurangnya kegiatan eksplorasi telah membuat cadangan minyak turun. Menurut data Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), cadangan minyak terbukti Indonesia pada awal tahun ini turun 150,39 juta barel menjadi 3,59 miliar barel. Produksi minyak tahunan yang lebih besar dibanding penemuan cadangan minyak baru menyebabkan berkurangnya cadangan. Penemuan cadangan minyak baru sepanjang 2012 mencapai 164,28 juta barel, sementara jumlah minyak yang diproduksikan sebesar 329,9 juta barel. Pada awal 2012, cadangan minyak Indonesia berada di level 3,74 miliar barel. Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sebelumnya menuturkan faktor eksternal masih menjadi kendala utama bagi industri hulu minyak dan gas bumi dalam menjalankan kegiatan eksplorasi. Masalah eksternal yang dimaksud adalah permasalahan tumpang tindih aturan, kendala dalam perizinan, dan masalah sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi. “Hampir 33% masalah yang dihadapi oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksplorasi adalah masalah eksternal,” ujar Rudi. Kendala yang bersumber dari faktor internal KKKS seperti masalah finansial, operatorship, dan prioritas dari induk perusahaan mencapai 24%. Kendala lainnya adalah ketidaktersediaan alat dan jasa penunjang yang mencapai 21% serta ketidaktersediaan data G&G. Data kendala tersebut didapatkan berdasarkan monitoring terhadap wilayah kerja eksplorasi yang penandatanganan kontraknya sudah di atas tiga tahun. Data SKK Migas menunjukkan saat ini terdapat 119 wilayah kerja dengan kategori ini. Dari total wilayah kerja tersebut, terdapat 42 KKKS yang telah memenuhi komitmen eksplorasi; 54 KKKS sudah memenuhi sebagian komitmen eksplorasi; 5 KKKS belum memenuhi komitmen eksplorasi, dan 18 KKKS sedang dalam proses terminasi. (Pew/Ndw) Wamendag: RI Perlu Kebijakan Migas yang Lebih TepatPosted: 07/02/2013 14:07
![]() (Antara/Yudhi Mahatma)
Hal tersebut terkait dengan sektor minyak dan gas (migas) yang mengalami defisit cukup signifikan sehingga mengganggu neraca perdagangan Tanah Air di 2012. "Neraca migas yang mengalami kondisi kritis dengan defisit impor migas Rp 50 triliun harus disikapi dengan pengambilan kebijakan tepat agar defisit tidak kembali terulang tahun ini," kata dia, Kamis (7/2/2013). Dia menerangkan, kebijakan tersebut juga harus bisa berkontribusi terhadap penerimaan negara yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Dalam hal ini, pihaknya menyerahkan keputusan itu kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM). "Soal kebijakannya seperti apa, biar Kementerian ESDM yang menanganinya, karena mereka yang lebih tahu. Tapi saya tidak mau berkomentar terkait defisit perdagangan di kuartal I 2013," tegas Bayu. Terpenting, lanjutnya, kebijakan itu wajib mempertimbangkan harga jual rata-rata minyak mentah di dunia, apabila terjadi kenaikan di atas US$ 110 per barel. Walaupun begitu, Bayu mengaku bersyukur dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 6,23%, meski masih di bawah estimasi sebesar 6,3%. Tidak tercapainya target, lantaran penjualan ekspor dalam negeri mengalami pelemahan. Namun hal itu belum mampu diganti surplus ekspor non migas yang mencapai Rp 40 triliun. "Itu masih bagus kok, asalkan kita punya komitmen untuk meningkatkan kinerja perdagangan di 2013," tuturnya. (Fik/Nur) Pengamat: Pemerintah Perlu Cermati Kontrak Migas
Albi Wahyudi, Faisal Basri Tidak perlu repot-repot ada divestasi, renegosiasi atau segala macam.
JAKARTA, Jaringnews.com - Prospek industri hulu minyak
dan gas bumi (Migas) sangat strategis bagi sektor energi nasional. Oleh
karena itu struktur tata kelola industri hulu migas perlu diperbaiki. KESDM Sampaikan Alokasi Gas ke SKK Migas
![]() Menteri ESDM Jero Wacik - inilah.com/Ardhy Fernando
INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) akan memberikan surat alokasi gas alam cair (liquidfied
natural gas/LNG) untuk domestik dari proyek-proyek lapangan sumber gas
kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas). Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini menyebutkan bahwa pemasukan ke negara dari sektor migas sebesar 65 persen langsung masuk ke kas negara.Jum'at, 1 Februari 2013 15:49 wibJAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menyebutkan pemasukan ke negara dari sektor migas sebesar 65 persen langsung masuk ke kas negara."Penerimaan negara dari sektor migas lebih tinggi dibanding dari sektor pertambangan," ujar Rudi Rubiandini, di kantornya Wisma Mulia, Jakarta, Jumat (1/2/2013). Rudi menambahkan penerimaan negara dari sektor migas sebesar 60-65 persen sudah langsung masuk ke kantong negara. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat yang masih belum mengerti banyak tentang industri minyak dan gas bumi (migas). "Penerimaan negara dari sektor migas tersebut diklaim lebih tinggi dibanding sektor pertambangan yang hanya 25 persen dengan royalti yang masih kecil sampai saat ini. "Penerimaan negara itu lebih tinggi dari sektor pertambangan yang hanya mencapai kurang lebih 25 persen dengan royalti yang sangat kecil," tegas dia. Penelitian Migas Penting untuk Tingkatkan Produksi![]() "Apapun yang dikerjakan dan diteliti disatukan menjadi satu. Karena itu lembaga penelitian di setiap Ditjen juga bersatu guna memaksimalkan di Balitbang," ungkap Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utumo, di Jakarta, Selasa (5/2/2013). Susilo menyebut, hal ini bertujuan agar Balitbang ESDM menjadi center Of technology di sektor minyak dan gas bumi (migas), kelistrikan, serta tambang. Hal tersebut dilakukan menyusul strategisnya sektor ESDM bagi kepentingan penerimaan negara dan kesejahteraan masyarakat. "Pentingnya hasil teknologi yang telah dihasilkan harus disatukan dengan Balitbang ESDM. Lebih jauh dia juga menambahkan, proyek penelitian yang dijalankan sebaiknya jangan berorientasi dengan profit agar persoalan penelitian berjalan dengan baik ke depan. Mendapatkan uang yang lebih boleh boleh saja asalkan jangan cari untung kalau buat penelitian," pungkasnya. SKK Migas Temukan 51 Sumur Migas BaruJAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut pihaknya telah menemukan
sumur minyak dan gas bumi untuk dieksplorasi. 30 Perusahaan Migas Mangkir Bayar Bonus Tanda TanganPosted: 05/02/2013 15:10
![]() Liputan6.com, Jakarta : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat sekitar 20-30 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas (migas) tidak membayar bonus tanda tangan (signature bonus) sesuai komitmen yang telah disepakati saat penandatanganan kontrak. "Banyak yang ngemplang, ada 20-30 perusahaan yang signature bonus tidak dibayar, komitmen tidak tahun nggak dibayar," kata Susilo saat menghadiri Rapat kerja internal ESDM, di Gedung Penelitian dan pengembangan (Litbang), Jakarta (5/2/2013). Menurut dia, pemerintah akan melakukan tindakan bagi perusahaan migas yang tidak memenuhi komitmennya, dengan mencabut perizinan eksplorasi. Dia berpendapat, penyebab tidak ditepatinya komitmen yang sudah disepakati disebabkan munculnya banyak calo. "Kami bilang cabut itu. karena banyak calo-calo," tegas Susilo. Untuk itu, Susilo meminta Dirjen Migas agar lebih selektif dalam memilih perusahaan migas yang akan berinvestasi di lapangan Migas Indonesia agar hal tersebut tidak terulang. Perusahaan migas dalam negeri dipilih harus memiliki kondisi keuangan yang kuat agar tidak ada lagi penunggakkan bagi hasil ke negara. "Kami sudah meminta ke Pak Edy Hermantoro (Dirjen Migas-red) untuk memilih perusahaan lokal yang betul-betul punya dana, teknologi, komitmen dan pengalaman. Juga tidak ngemplang," ungkap Susilo. Kekuatan dana menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena pencarian lapangan migas baru sebagian besar berada di laut dalam dan berada di kawasan Timur Indonesia. "dibutuhkan investasi yang semakin besar. Misalnya, untuk pengeboran satu sumur di laut dalam membutuhkan biaya sekitar US$ 80 juta sampai US$ 100 juta," jelas Susilo. (Pew/Ndw) Realisasi Eksplorasi Migas Hanya 20 Persen
Selasa, 05 Februari 2013, 14:51 WIB
Lapangan Migas Blok Mahakam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengakui eksplorasi minyak
dan gas (migas) tak optimal. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo realisasi eksplorasi tak sesuai
harapan.
SKK Migas Siapkan Aturan Penggunaan Teknologi LanjutSenin, 11 February 2013 | 14:14 WIB
![]() ANTARA/Yudhi Mahatma/bb
Metrotvnews.com, Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan membuat pedoman tata kerja yang mengatur penggunaan teknologi tingkat lanjut (enhanced oil recovery/EOR) di lapangan-lapangan yang tidak dikembangkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Mekanisme kebijakan itu dengan mekanisme no cure no pay, yakni pihak ketiga diberikan izin untuk melakukan optimasi di lapangan yang tidak dikembangkan. "Diharapkan dengan adanya mekanisme no cure no pay, hasil penerapan teknologi tingkat lanjut dalam produksi minyak dan gas akan dinikmati dalam waktu tidak lama seperti dahulu," ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini seperti dikuti dari siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jakarta, Senin (11/2). Ia menegaskan kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas nasional. KKKS bisa mulai menerapkan tidak hanya secondary recovery seperti yang dilakukan sekarang, melainkan menuju teknologi tertiery recovery dari lapangan yang sudah mengalami laju penurunan produksi dan yang masih baru. KKKS yang sudah melakukan enhanced oil recovery antara lain Medco dengan menerapkannya di Lapangan Kaji Semoga, Rimau Asset, Sumatra Selatan, dan Chevron yang sebagian produksinya menggunakan teknologi tersebut ketimbang produksi primer. "Medco butuh waktu 12 tahun dan Chevron butuh waktu 13 tahun untuk bisa mendapatkan minyak dengan teknologi EOR. Ke depan kami mengharapkan dengan mekanisme yang baru tersebut, kita dapat mulai menikmati produksi minyak dari hasil EOR dalam jangka waktu hanya sekitar empat tahun," tegasnya. SKK Migas juga akan memberikan sanksi tegas kepada KKKS yang tidak mengoptimalkan pengembangan di lapangan yang dikelola. Ini agar tidak ada lagi lapangan-lapangan yang dibiarkan terbengkalai tanpa ada kegiatan eksplorasi maupun produksi. Upaya itu paralel dengan upaya peningkatan produksi migas dari hasi kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over, dan well service pada 2013. Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan pada tahun ini akan dilakukan pengeboran 258 sumur eksplorasi, pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur, dan work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur. "Rencana kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over, dan well service pada tahun ini akan memberikan kontribusi sebesar 14 persen dari rencana produksi minyak nasional tahun 2013 dan memberikan kontribusi terhadap 11 persen dari rencana produksi gas nasional," ujar Muliaman. (Ayomi Amindoni/Was) Eksplorasi migas tak maksimal, Wamen ESDM salahkan litbangReporter : Saugy Riyandi
Selasa, 5 Februari 2013 12:47:00 ![]() Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menyoroti berbagai masalah terkait ketahanan energi dalam negeri. Salah satu masalah yang dipandang prioritas adalah eksplorasi sumur minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia. Permasalahan ini mudah terdeteksi dari kurang optimalnya penyerapan anggaran eksplorasi yang hanya 20 persen sepanjang tahun lalu. "Tahun lalu USD 2 miliar hanya terserap USD 150 juta," ujar Susilo, saat menghadiri rapat internal Litbang ESDM, di Gedung Litbang, Jakarta Selasa (5/2). Susilo menegaskan tidak optimalnya penyerapan anggaran eksplorasi tersebut disebabkan oleh kurang berperannya Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM dalam melakukan penelitian di bidang Eksplorasi. Imbasnya, ada rencana proyek yang akhirnya tidak berjalan. "Ngebor tidak jadi, seismik tidak jadi, ruginya kurang, banyak yang tidak jadi, belum urusan teknis dan non teknis," tegas dia. Susilo berharap anggaran litbang ESDM bisa memperbesar dan memaksimalkan perannya agar eksplorasi yang sudah dianggarkan sebesar USD 2,9 miliar pada tahun ini dapat terserap dengan baik. Untuk mengoptimalkan penyerapan tersebut, pihaknya akan membentuk tim help desk yang bertujuan untuk mempercepat penyelesaian masalah. "Kita akan siapkan help desk bersama staf menteri, itu akan membantu pak Dirjen menyelesaikan masalah teknis maupun non teknis, seperti pembebasan lahan," jelasnya. The Air-Conditioning & Refrigeration Trade Explained
Australia’s extreme climates can see it being 10 degrees in Melbourne one day and 35 degrees the next with similar examples around the country on a daily basis. Many air-conditioning and ventilation systems can’t handle those extremes for too long and so they break down, needing repair or replacement. Problem is… there are not enough technicians to do the work. There’s a major skills shortage for Air-Conditioning and Refrigeration techs in Australia at the moment. In fact, the trade has made the Australian Governments National Skills Shortage List meaning there are good incentives to take up the trade. Keep an eye out for a Dual Trade in the HVAC industry too. This is where you’ll be able to complete two nationally recognised qualifications in one – Fridgey and Sparky! David Eley, MIGAS QLD/WA State Manager, recently wrote about the huge demand for dual trading in his blog Air-conditioning and Refrigeration and Electrical Dual Trade Apprenticeships. Contact the team at MIGAS Apprentices & Trainees to find out more about getting into the HVAC Industry. Menteri ESDM Menyesal Gas Dijual MurahDani Jumadil Akhir - OkezoneJAKARTA - Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan nilai sumber energi jenis gas sekarang ini lebih dicari ketimbang jenis energi lainnya, yakni minyak mentah dan batu bara.Menteri ESDM Jero Wacik menjelaskan, kondisi sudah berubah sekarang ini, di mana gas dicap mempunyai punya nilai tinggi. Karena itu, banyak perusahaan migas sekarang ini banyak mencari gas. "Gas sudah jadi komoditas yang sangat diperlukan. Syukurnya kita punya cadangan gas banyak," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik di kantornya, Jakarta, Rabu (6/2/2013). Jero menambahkan, Indonesia itu dulu kaya akan minyak. Karena itu, banyak investor yang berlomba-lomba bisa ngebor minyak di Indonesia. Dulu, saat perusahaan migas ngebor minyak ternyata yang didapat gas, gas tersebut malah dibuang. Jero menambahkan seiring teknologi yang semakin berkembang, serta tingginya harga minyak mentah, membuat energi gas menjadi aspek bernilai tinggi. Namun, karena teknologi dalam negeri sangat minim, dan kebergantungan minyak masih besar, sumber gas yang ada di ekspor begitu saja. "Cuma jatuhnya saat itu kita malah kerepotan walau punya banyak cadangan gas. Gas tidak butuh akibatnya cadangan itu diekspor dengan harga murah," katanya. Menurutnya, menjual harga gas dengan banderol murah merupakan hal yang wajar. Pasalnya, jika dijual sesuai dengan harga minyak, para pemasok sumber energi itu tidak akan berminat dengah harga yang ditawarkan. "Tapi saya menyesal bahwa Indonesia dulu membuang potensi energi gas pascaminyak mentah menjadi sumber energi primer," pungkasnya. Rencana Kerja 274 Kontraktor Migas DisetujuiTEMPO.CO, Jakarta
- Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SK Migas) menyetujui rencana kerja dan anggaran dari 274
kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk tahun 2013. Jumlah itu
terdiri atas 74 wilayah kerja (WK) eksploitasi dan 200 WK eksplorasi. 40 Ribu BOPD, PHE ONWJ Pecahkan Rekor Produksi Minyak Harian
Albi Wahyudi
![]() Ilustrasi
Membangun tiga anjungan lepas pantai.
JAKARTA, Jaringnews.com - PT Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java (PHE ONWJ) menargetkan produksi minyak di 2013
sebesar 36.400 bopd dan untuk target produksi gas sebesar 192 MMSCFD. Wah, Cadangan Minyak Indonesia Paling Sedikit!Dani Jumadil Akhir - OkezoneJum'at, 1 Februari 2013 17:45 wib
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut cadangan minyak
mentah Indonesia menempati urutan ke-29 dari 30 negara. Cadangan minyak
mentah Indonesia hanya sebesar 3,6 miliar barel. Menurut Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan cadangan minyak mentah Indonesia tertinggal jauh dari negara Venezuela yang di posisi pertama dengan cadangan sekira 400 miliar barel. Rudi menambahkan, saat ini negara yang paling banyak mempunyai cadangan minyak mentah termasuk Venezuela adalah negara timur tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) mempunyai cadangan minyak sebesar 300 miliar barel. "Lalu, Norwegia mempunyai cadangan minyak sebesar 10 miliar barel. Walaupun kecil cadangannya tetapi penduduk Norwegia hanya empat juta lebih kecil dibanding penduduk yang ada di Jakarta. Namun, cadangan kita menang dari Inggris yang hanya tiga miliar barel," ungkap Rudi, di Jakarta, Jumat (1/2/2013). Sebelumnya, SKK Migas menyatakan cadangan minyak Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2012, rasio cadangan minyak terhadap produksi (reverse replacement ratio/RRR) hanya 52 persen dari total produksi. Padahal tahun sebelumnya, rasionya mencapai 82 persen. Cadangan terbukti pada awal 2012 mencapai 3,742 miliar metric barel oil (MMBO) sehingga di Januari ini, perkiraan cadangan turun jadi 3,6 MMBO. Sementara produksinya pada 2012 sebesar 314 MMBO. "Parahnya, cadangan minyak Indonesia masih kalah dari negara Malaysia yang mempunyai cadangan minyak mencapai delapan miliar barel," pungkasnya. (gnm) (ade) Jumat, 1 Februari 2013 15:12 WIB SKK Migas Mengaku Sudah Siapkan Parameter dan Target 2013
Albi Wahyudi
![]() Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini, Jakarta, (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Agar keberadaan SKK Migas dapat terlihat dan terukur.
JAKARTA, Jaringnews.com - Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuat target
tahun 2013 dengan beberapa parameter. Rudi Tegaskan SKK Migas Bekerja Atas Dasar Perpres No.9/2013
Albi Wahyudi
![]() Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini, Jakarta, (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
SKK Migas dipertanyakan mekanisme kerjanya oleh banyak pihak.
JAKARTA, Jaringnews.com - Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja atas
dasar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013. Hal ini mengemuka
ketika SKK Migas dipertanyakan mekanisme kerjanya oleh banyak pihak. Kilang Gas Tangguh dan Bontang Dialokasi untuk Konsumsi Domestik
Albi Wahyudi
![]() ilustrasi (Ist)
Kebutuhan gas bagi industri nasional di tahun 2013 diproyeksi mencapai 1057 mmscfd.
JAKARTA, Jaringnews.com - Untuk memenuhi kensumsi gas
domestik di tahun 2013, pemerintah telah menetapkan alokasi gas alam
cair (Liquidfied Natural Gas/LNG) yang diperoleh dari kilang Tangguh dan
Bontang. Page ( 1 2 3 4 5 6 7 8 ) Lowongan Kerja Migas |
Berita Migas >